Selasa, 23 November 2010

cara baca hasil USG

Dalam print-out hasil USG akan kita temukan beberapa istilah yang sering dipakai.
Beberapa parameter tersebut diantaranya:
GS = Gestasional Sac
ukuran kantong kehamilan, berupa bulatan hitam.
Untuk mengukur usia kehamilan trimester (TM) I
CRL = Crown Rump Lenght
Ukuran jarak dari puncak kepala ke 'ekor' bayi
Untuk mengukur usia kehamilan TM I
BPD = Biparietal Diameter
Ukuran diameter tulang pelipis kiri dan kanan
Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III
FL = Femur Lenght
Merupakan ukuran panjang tulang paha bayi.
Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III
HC = Head Circumferensial = Lingkaran kepala
Mengukur usia kehamilanTM II/III
AC = Abdominal Circumferencial
ukuran lingkaran perut bayi
Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III
Dikombinasikan dengan BPD akan menghasilkan perkiraan berat bayi
FW = Fetal weight = Berat Bayi
F-HR=Fetal Heart Rate = Frekuensi Jantung Bayi
Masih ada yang lainnya, tapi yang paling sering dipergunakan ya itu...

Berikut ini ada grafik ukuran BPD daN FL, pakai ukuran yang ditengah (rata-rata). Supaya pakenya gampang...save gambar...print...tinggal gunakan garisan/roll...pilih usia hamil yang diinginkan...lihat ukuran angka vertikal. Usia hamil dalam minggu dan ukuran BPD atau FL dalam milimeter (mm)


BIPARIETAL DIAMETER (BPD)


FEMUR LENGHT (FL)

Berikut ini merupakan tabel ukuran2 biometri bayi berdasarkan usia kehamilan dalam minggu





PS
Kemaren seorang ibu dari ABU DHABI (WNI) menanyakan hasil USG nya. Karena yang melakukan USG nya bukan SpOG tetapi petugas radiologi, sehingga dalam USG nya tidak muncul pengukuran. Setelah di scan dan dikirim via YM akhirnya ketahuan USG nya berusia delapan minggu


source : http://www.drdidispog.com/2008/07/membaca-hasil-usg.html#ixzz166pwGiup

USG PART 2

USG (Ultrasonografi) adalah :
Modalitas pencitraan diagnostic melalui pemanfaatan gelombang suara.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, USG mengalami perkembangan yang awal mula dikenal USG 2 dimensi, kini ada USG 3 dan 4 Dimensi.

Fungsi USG dalam hubungannya dengan kandungan/kehamilan al:
Memastikan kehamilan.
Mengetahui usia kehamilan.
Memantau pertumbuhan/perkembangan/kelainan janin dalam kandungan. Misalnya, hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, kelainan kromoson (sindroma down), gangguan detak jantung, dll.
Mendeteksi masalah selama hamil, seperti: plasenta previa.
Memastikan jumlah janin. Fetus tunggal atau fetus ganda (kembar).
Mengukur jumlah cairan ketuban.
Untuk melihat jenis kelamin janin.
USG tidak terbatas hanya untuk kehamilan saja, namun memiliki aplikasi lain, al :
Abdominal, Breast, Gynecological, Small Parts, Cardiac, dan Vascular

Perbedaan USG dilihat dari dimensi adalah:
USG 2 DIMENSI :
2D adalah suatu standard USG yang hanya memiliki dimensi panjang ,lebar dan memiliki warna hitam , putih.
Untuk memperlihatkan janin akan tampak samar-samar seperti bayangan tapi gerakannya terpantau pada layar monitor. Untuk pemeriksaan awal biasanya dokter menggunakan USG 2D. Jika ditemukan kelainan janin barulah digunakan USG 3D atau 4D.

USG 3 DIMENSI & 4 DIMENSI :
3 D/ 4 D adalah suatu USG yang memiliki dimensi yakni lebar, panjang, kedalaman plus gerak (dimensi waktu). Sehingga hasilnya lebih detail dan akurat.
USG 4D adalah hasil penyempurnaan dari USG 3D. USG 4 lebih difokuskan untuk kepentingan pemeriksaan kandungan, dengan dimensi berisikan panjang, lebar, kedalaman dan gerak (dimensi waktu), sehingga hasil diagnostic yang didapat lebih detail dan akurat karena dapat melihat janin lebih nyata, seperti layaknya menonton sebuah film.
Pada USG 4 dimensi dapat dilihat anatomi janin yang lebih jelas, khususnya wajah, tangan, kaki, dan jari-jari. Bahkan USG 4 dimensi ini mampu memvisualisasikan bentuk hidung janin mancung atau pesek. Aktivitas bayi di dalam rahim juga akan dapat tervisualisasi, misalnya saat janin sedang menghisap jari, menguap, atau memainkan jari, dll.
Keuntungan lain USG 4 D yaitu Lebih mudah dimengerti oleh pasien, untuk mendeteksi suatu kelainanan dapat lebih dini , sehingga pengobatan secara terarah dapat dilakukan, Hasil gambar dapat direkam kedalam CD, Selain melihat rekaman gambar bayi kegunaan lain dari USG 4 Dimensi, dokter dapat Mementukan umur , mendeteksi kelaianan plasenta , menentukan kehamilan ektopik, mendeteksi umur ovarium /fibroid mendeteki elaianan thyroid, payudara, hati, kandung empedu, pancreas, limpa, ginjal, kandung kemih, prostate dll.

Seluk Beluk USG, Dari A Sampai Z

USG atau Ultrasonografi telah dikenal sejak akhir tahun 50-an, tetapi para dokter di dunia baru menggunakan pada tahun 1961. Sedangkan di indonesia sendiri khususnya dokter kendungan, USG baru digunakan sekitar tahun 80-an. Dalam pelaksanaannya, USG bekerja dengan cara menghantarkan gelombang suara dengan frekuensi diantara 3.5-7.0 Megahertz ke janin atau pembuluh darah dan akan dipantulkan kembali dalam bentuk gambar yang dapat dilihat di monitor.

Bagi wanita hamil, USG bukanlah barang baru melainkan alat bantu diagnostik yang amat berguna untuk memantau keadaan janin di dalam kandungan. Biasanya USG dilakukan saban kali ibu hamil menyambagi dokter atau bidan untuk melakukan pemeriksaan rutin sebagai pemeriksaan penunjang. Sedangkan untuk seorang dokter atau bidan, selain membantu memantau kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, USG membantu mendiagnose atau membantu mendeteksi ketidaknormalan.
Namun kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Tambak, dr. Irvan Adenin, Sp.OG, tidak semua ibu hamil mengetahui dengan pasti apa keuntungan dari pemeriksaan USG tersebut. "Ibu hamil tidak mengetahui dengan pasti, apa itu USG, bagaimana cara kerjanya, apakah keuntungan bagi ibu dan janin yang dikandungnya, apakah berbahaya dan pemeriksaan apa yang dilakukan dokter terhadap janin dan ibu hamil dengan USG," tukas dr. Irvan.

Kontroversi tentang USG yang kabarnya dapat mengganggu perkembangan janin pun, hingga kini masih terus bergulir. "Sampai pada saat ini belum terdapat efek negatif USG pada ibu hamil maupun janin. Tapi satu yang pasti bahwa USG memberikan manfaat besar untuk ibu hamil juga janin yang dikandung," tandasnya.

Pantau Perkembangan Si Baby Dengan USG
Pada hakekatnya, pemeriksaan USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan berlangsung. Sebagai langkah awal, jangan kaget ketika dokter membubuhkan gel dingin di permukaan perut Bunda. Gel dingin itu berfungsi untuk konduktor gelombang suara. Setelah dioleskan secara merata di atas perut, dokter atau bidan akan menggunakan sebuah alat untuk menghasilkan gelombang suara ke dalam rahim dan secara perlahan digerakkan di atas perut Anda. Sebelum uji USG dilakukan, agar dapat melihat rahim dan bayi Anda dengan lebih baik sebaiknya jangan buang air kecil terlebih duhulu.

Seberapa sering USG dilakukan? Kondisi janin di dalam perut penting dipantau. Maka itulah,dokter Irvan menyarakan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dengan USG sekurang-kurangnya dilakukan 3 kali. Periksaan USG dilakukan pada saat:

1. Usia kehamilan 6- 14 minggu
Pada usia ini, USG dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan dan mengukur ketebalan dinding belakang leher janin yang dalam istilah medis disebut Nuchal Translucency (NT).
Kehamilan 6 - 12 minggu
Selain mengukur panjang janin mulai dari puncak kepala janin sampai ujung tulang belakang (tulang ekor), dokter juga bisa mengetahui ketepatan usia kehamilan. Pada kehamilan 6 - 12 minggu tingkat kesalahannya tak lebih dari 5 hari. Jauh berbeda ketika pengukuran dilakukan pada usia kehamilan di atas 30 minggu dimana tingkat kesalahan kurang lebih 3 minggu.
Kehamilan 11 - 14 minggu
Mengukur penebalan dinding belakang leher janin (NT). Pengukuran ini berguna untuk meramalkan apakah bayi menderita kelainan bawaan (cacat bawaan). Ketebalan dinding leher janin yang normal harus di bawah 3 mm. Apabila dinding leher janin tebalnya lebih dari 3 mm terutama pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan terjadi kelainan bawaan pada janin 75 %.
Kelainan bawaan janin yang bisa dideteksi dengan pengukuran ini antara lain:
- kelainan kromosom trisomy 21 atau biasanya disebut Down syndrom/mongolism ( keterbelakangan mental ) insiden 1 : 800
- kelainan kromosom trisomy 18 atau biasanya disebut Edward syndrom (janin dgn usus diluar) insiden 1 : 8000

2. Usia kehamilan 18-24 minggu
Nah, pada usia ini, USG berfungsi untuk menemukan kelainan pada setiap organ janin dan melakukan pemeriksaan aliran darah pada pembuluh darah yang menuju rahim.
Kehamilan 18 - 22 minggu
Jika ibu hamil diduga mempunyai kemungkinan mengalami kecacatan pada janin dan ibu memutuskan untuk meneruskan kehamilannya, maka dokter akan melakukan pemeriksaan Detail Scan, yaitu pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan kelainan pada organ janin, sehingga saat pada bayi lahir dokter sudah mengetahui penyakitnya dan dapat dengan segera melakukan penangan yang lebih cepat dan tepat.
Kelainan bawaan janin yang dapat dideteksi pada usia kehamilan ini antara lain:
-hydrochepalus (kepala janin membesar karena berisi cairan)
-kista arachnoid (kista pada kepala)
-spina bifida (tulang belakang membelah)
-Ventricular septal defect ( jantung bocor)

Kehamilan 21-24 minggu
Pengukuran aliran pembuluh darah rahim (dopler). Pengukuran aliran darah ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan akan terjadi Hipertensi dalam kehamilan (Pre Eklamsi) dan kemungkinan akan terjadi Pertumbuhan Janin Terhambat ( PJT ) pada usia kehamilan yang lebih lanjut.

Dokter mempunyai batasan pengukuran pada pembuluh darah yang menuju rahim, yakni pada pengukuran dengan Resistensi Indeks > 0,58. Nilai kebenaran (Positive predictive Value : 53 %) artinya dari 100 ibu hamil yang diperiksa dengan nilai RI > 0,58 , 53 orang diantaranya mengalami hypertensi atau pertumbuhan janin terhambat pada usia kehamilan lebih lanjut.

Apabila terdeteksi adanya kemungkinan terjadinya preeklamsi, umumnya dokter akan memberikan obat-obatan yang dapat mencegah terjadi preeklamsi atau pertumbuhan janin terhambat.

3. Usia kehamilan 32-34 minggu
Pada usia kehamilan ini dokter akan melakukan USG kembali. Tujuannya adalah untuk mengetahui gangguan pertumbuhan janin atau biasanya disebut pertumbuhan janin terhambat.

Pada usia kehamilan 24-28 minggu, juga dilakukan pengukuran panjang leher rahim. Pemeriksaan ini untuk memperkirakan apakah akan terjadi persalinan prematur.
Karena, apabila diketahui panjang leher rahim si ibu kurang dari 3 cm, maka kemungkinan terjadinya persalinan prematur mencapai 65 %. Sedangkan, jika panjang leher rahim kurang atau sama dengan 2 cm dapat dipastikan akan terjadi persalinan prematur.

Raih 8 Manfaat Sekaligus
Beragam jenis USG tersedia, mulai dari dua dimensi, tiga hingga empat dimensi. Namun tidak banyak ibu atau calon ibu yang paham akan manfaat dari USG tersebut. Soal, kontroversi sebaiknya kesampingkan terlebih dahulu. Sambil menanti kelahirannya, Bunda juga bisa mengabadikan 'perubahan demi perubahan' sang jabang bayi dalam bentuk 'foto'. Yang pasti, melalui pemeriksaan USG banyak manfaat yang bisa Anda dapat.
" Mengetahui usia kehamilan
" Kehamilan tunggal atau kembar
" Mengetahui kelainan bawaan janin
" Mengetahui gangguan pertumbuhan janin
" Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi preeklamsi pada usia kehamilan lebih lanjut
" Mendeteksi adanya kemungkinan terjadi pertumbuhan janin yang terhambat (PJT) pada usia kehamilan lebih lanjut
" Mendeteksi kemungkinan bayi lahir prematur
" Mendeteksi adanya kelainan pada organ reproduksi ibu pada saat kehamilan misalnya adanya kista ovarium dan myoma.

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat "bergerak". Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

Selasa, 02 November 2010

Tips Pijat Perineum

Mendengar kata perineum, tidak sedikit ibu hamil yang masih merasa asing dengan istilah itu. Apalagi dengan pijat perineum. Sebenarnya apakah itu? Yuk kita kenali lebih jauh.
Apa itu pijat perineum?
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi). Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
Apa keuntungan pijat perineum?
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
• Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
• Membantu ibu hamil lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)
• Membantu menyiapkan mental ibu hamil terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
• Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Kapan pijat perineum tidak dianjurkan?
Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
Bagaimana cara pijat perineum?
Ibu hamil sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu ke-34. Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
• Cucilah tangan terlebih dahulu dan pastikan kuku tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami)
• Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi atau posisi ‘mengangkang’
• Pregnant Ladies dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut
• Ibu hamil dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore
• Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila Pregnant Ladies tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai Pregnant Ladies merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat
• Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan tidak terlalu merasakan perih lagi
• Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih, ibu hamil dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
• Ketika sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri
• Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi
Dalam waktu beberapa minggu, ibu hamil akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu hamil harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.
Sumber: www.lotusshiatsutherapy.com