Selasa, 04 Desember 2012

Serba-serbi VBAC, SBR, dan yang lainnya

Serba-serbi VBAC, SBR, dan yang lainnya By Dhina Maya and Dyah Pratitasari in Gentle Birth Untuk Semua (Files) · Edit Doc Bnyak yg nanya “apa sih VBAC?”, “apa sih SBR?” dan banyak lagi tentang VBAC..Mohon izin bu admin, mau nulis di dokumen, pengen berbagi ilmu dan informasi aja..Harapannya semoga bermanfaat, jika ada kata2 yg salah, silahkan ditegur atau dihapus… by. Dhina Maya* VBAC (vaginal birth after cesarean) / melahirkan normal setelah sesar Seksio sesarea merupakan salah satu operasi tertua dan terpenting di bidang obstetric yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kematian janin dan ibu jika persalinan dilakukan secara pervaginam (lahir normal). Dahulu seorang wanita yang sudah melahirkan sesar, jika hamil lgi maka kemungkinan besar persalinan berikutnya jg akan dilakukan secara sesar, kecuali sudah keburu “kebrojolan” di rumah (sudah keburu lahir sebelum sempat ke rumah sakit), klo udah brojol yah masak mau disesar.. Hal ini seperti yg disebutkan di medical jurnal tahun 1916 oleh Cragin di New York “once cesarean always a cesarean” artinya jika sudah sekali di sesar, persalinan berikutnya juga dengan cara sesar. Karena dikhawatirkan akan terjadi ruptur uteri pada bekas luka seksio sesarea sebelumnya. Menurut American College Of Obstertricans and Gynecologyst (ACOG), wanita yg memiliki riwayat seksio sesarea dua kali atau riwayat operasi rahim sebelumnya dapat diberikan kesempatan untuk memilih persalinan pervaginam. Dahulu jenis operasi yg dilakukan adalah seksio sesarea klasik (irisan vertikal) yang memiliki resiko lebih besar terjadinya rupture uteri jika dilakukan vbac. Tetapi sekarang jenis operasi yg dilakukan sudah seksio sesarea transperitonealis profunda (SCTP) yaitu irisan transversa rendah. Maka kemungkinan rupture uteri juga berkurang. ACOG secara resmi menganjurkan kebijakan VBAC dalam kondisi2 yg layak pada era abad 20. Dari tadi sudah disinggung-singgung tentang vbac, apa sih sebenarnya defenisi dari vbca itu, klo kepanjangannya kan vaginal birth after sesarean. Vbac adalah proseses persalinan pervaginam yg dilakukan terhadap pasien yg pernahmengalami seksio sesarea pada kehamilan sebelumnya atau pernah mengalami operasi pada dinding rahim (misalnya satu atau lebih miomektomi intramural). Sedangkan seksio sesarea sendiri adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding perut depan. Tentu kita pengen tahu berapa angka terjadinya rupture uterus pada vbac. Berikut ada data dari ACOG : jika tipe insisi uterus klasik, maka persentase rupture 4-9, jika insisi bentuk T maka persentase rupture uterus 4-9, jika insisi Vertikal rendah maka persentase rupture 1-7, jika insisi Tranversal rendah maka persentase rupture 0,2-0,5. Untuk menghindari ini kita harus memperhatikan faktor resiko sebelum dilakukan vbac, yaiutu sbb: RIWAYAT PERSALINAN, meliputi : Jenis parut ( tipe insisi sebelumnya) The incision made in the uterine wall for a cesarean birth may be low transverse, low vertical, or high vertical. The type of incision made in the skin may not be the same type of incision made in the uterus. Insisi transversal rendah risikonya, 0,2-1,5% , insisi vertikal rendah resikonya 1-7% dapat dipertimbangkan untuk VBAC, sedangkan insisi klasik (vertikal tinggi) resikonya sebesa 4-9% dan tidak direkomendasikan untuk VBAC, T-shaped resikonya 4-8% tidak direkomendasikan untuk VBAC. Cara penjahitan uterus pada operasi sebelumnya Cara penjahitan uterus pada operasi sebelumnya Walaupun masih terjadi kontroversi, beberapa peneliti mengatakan penjahitan single layer beresiko 4 kali lipat dibandingakan dengan penjahitan double layer. Jumlah sc sebelumnya Resiko meningkat seiring dengan jumlah sc yg pernah dilakukan. Riwayat Persalinan Pervaginam Penelitian kohort yg besar oleh Zelopt dkk, menemukan bawah riwayat persalinan pervaginam menurunkan resiko terjadinya rupture uterus pada vbac.Ruptur 1,1 % terjadi pada wanita tanpa riwayat persalinan pervaginam, dan hanya 0,2 % pada wanita yg pernah mengalami partus pervaginam. Interval persalinan Shipp dkk menyatakan waktu yg pendek antara sc dan vbac meningkatkan resiko terjadinya rupture uterus karena tidak tersedia waktu yg adekuat untuk penyembuhan luka.Wanita dg interval persalinan kurang dari 18 bulan memiliki resiko2,3 %dibandingkan yg intervalnya lebih dari 18 bulan yaitu resikonya hanya 1 %. Demam Post SC Demam merujuk ke penyembuhan luka yg jelek. Indikasi sesar sebelumnya Angka keberhasilan vbac meningkan jika sc sebelumnya dilakukan atas indikasi presentasi bokong dan distress pada janin. Seksio sesarea bukan dilakukan atas indikasi distosia (kegagalan kemajuan dalam persalinan). FAKTOR IBU Umur Shipp, dkk menyatakan bahwa usia diatas 30 tahun mungkin berhubungan dengan kejadian rupture uterus yg lebih tinggi. Artinya semakin bertambah usia, maka kemungkinan akan meningkatkan resiko rupture uteri. Anomali uterus Angka kejadian rupture lebih tinggi pada wanita dengan anomaly uterus (uterus yg tidak normal). Bentuk uterus yg tidak normal bisa dilihat dg usg. KAREKTERISTIK KEHAMILAN SAAT INI Makrosomia Kejadian meningkat dengan meningkatnya berat janin karena terjadinya distensi uterus (peregangan uterus yg berlebihan) Kehamilan Ganda Hanya ada satu penelitian yg menyebutkan bahwa dari dari 92 wanita tidak terjadi rupture uterus. Ketebalan Segmen Bawah Rahim Ini yg sering kita dengar, dan mungin beberapa bunda di sini deg-degan waktu ke dsog untuk ngukur sbr.. J. Resiko terjadinya rupture 0 % jika ketebalan SBU >4,5mm, 0,6 % jika ketebalan SBU 2,6-3,5 mm. dan 9% jika tebalnya < 2,5 mm. Malpresentasi Malpresentasi adalah perentasi selain presentasi kepala aau letak kepala. Flamm dkk, melaporkan tidak terjadi rupture pada 52 pasien yg dilakukan versi luar pda kehamilan aterm, namun karena tidak ada data yg definitive, prosedur ini mungkinbisa berhubungan dg terjadinya rupture uterus. Untuk menentukan keberhasilan persalinan pervaginam setelah seksio sesaria (VBAC) dalam suatu penelitian observasional yang melibatkan 5022 pasien, Bruce L. Flamm, MD dan Ann M. Geiger, PhD membuat Admission Scoring System berikut: Interpretasi: Nilai 0 – 2 : 49% kemungkinan persalinan pervaginam Nilai 3 – 8 : 50 – 94% kemungkinan persalinan pervaginam Nilai 8 – 10: 95% kemungkinan persalinan pervaginam. (Dikutip dari: Klein GH. Commentary and review: vaginal birth after cesarean delivery: an admission scoring system). INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI VBAC Rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (1999) untuk Pemilihan Kandidat Persalinan per Vaginam Setelah Sesar (VBAC) Kriteria seleksi Riwayat satu atau dua seksio sesarea dengan insisi transversal rendah Panggul secara klinis lapang Tidak ada jaringan parut uterus lain atau riwayat ruptur Tersedia dokter selama persalinan aktif yang mampu memantau persalinan dan melakukan sesar darurat (dalam waktu 30 menit) Ketersediaan anestesi dan petugasnya untuk sesar darurat Beberapa persyaratan lainnya antara lain : Tidak ada indikasi seksio sesarea pada kehamilan saat ini seperti janin lintang, sungsang, bayi besar, plasenta previa. Terdapat catatan medik yang lengkap mengenai riwayat seksio sesarea sebelumnya (operator, jenis insisi, komplikasi, lama perawatan). Pasien sesegera mungkin untuk dirawat di RS setelah terdapat tanda-tanda persalinan. Tersedia darah untuk transfusi. Persetujuan tindak medik mengenai keuntungan maupun risikonya Usia kehamilan cukup bulan ( 37 minggu – 41 minggu ). Presentasi belakang kepala ( verteks ) dan tunggal Ketuban masih utuh atau sudah pecah tak lebih dari enam jam Tidak ada tanda-tanda infeksi Janin dalam keadaan sejahtera dengan pemeriksaan Doppler atau NST. Kontraindikasi Mutlak Seksio sesarea terdahulu adalah seksio korporal ( klasik ). Adanya APB ( Ante Partum Bleeding ) oleh sebab apapun. Terbukti bahwa seksio sebelumnya adalah karena CPD ( Cephalo Pelvic Dysproportion). Malpresentasi atau malposisi. Bayi besar ( makrosomia ). Seksio sesaria lebih dari satu kali. Kehamilan post term ( > 42 minggu ) dengan pelvic score rendah. Terdapat tanda-tanda hipoksia intrauterin ( dari frekuensi bunyi jantung janin, NST ataupun CST ). Kontraindikasi Relatif Kehamilan kembar / gemeli Hipertensi dalam kehamilan, termasuk preeklamsia. Seksio terdahulu pasien dirawat lebih dari kewajaran ( > 7 hari ) Terdahulu adalah operasi miomektomi multipel. MANFAAT VBAC Menghindari bekas luka lain pada rahim, mengingat jika ibu ingin hamil lagi maka resiko masalah pada kehamilan berikutnya lebih sedikit. Lebih sedikit kehilangan darah dan lebih sedikit memerlukan tranfusi darah. Resiko infeksi pada ibu dan bayi lebih kecil. Biaya yang dibutuhkan lebih sedikit sedikit. Waktu pemulihan pasca melahirkan lebih cepat pada ibu. DAFTAR PUSTAKA ACOG Practice Bulletin #54: vaginal birth after previous cesarean. Obstet Gynecol 2004; 104:203. American College of Obstetricians and Gynecologists.1999. Vaginal birth after previous cesaean delivery. ACOG Practice Bulletin #5, American College of Obstetricians and Gynecologists, Washington DC. Caughey, AB, Shipp, TD, Repke, JT, et al.1998. Trial of labor after cesarean delivery: the effect of previous vaginal delivery. Am J Obstet Gynecol; 179:938. Cunningham, Mcdonald, Gant, 2005. Obstetry Williams. EGC : Jakarta. Flamm BL, Geiger AM. 1997. Vaginal Birth After Cesarean Delivery : an admission scoring system. Obstet Gynecol 90 : 907-10. Hoskins, IA, Gomez, JL. Correlation between maximum cervical dilatation at cesarean delivery and subsequent vaginal birth after cesarean delivery. Obstet Gynecol 1997; 89:591. Macones, GA, Peipert, J, Nelson, DB, et al. Maternal complications with vaginal birth after cesarean delivery: a multicenter study. Am J Obstet Gynecol 2005;193:1656. Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi dan Patologi. EGC : Jakarta. Winknjosastro, H. 1999. Ilmu Kebidanan : Ruptura Uteri pada Parut Uterus. 670-672. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta. Sumber : dirangkum dari http://www.docstoc.com/docs/72654000/presus-VBAC Nah semoga bermanfaat bagi yg berniat vbac, semoga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar vbac. Saya tahu keterbatasan saya dalam menulis, masih banyak kekurangan dan salah, karena sering kali membuka buka group pertanyaannya tentang vbac, tentang sbr, maka saya merasa saya harus berbagi informasi yang saya ketahui, rasanya tidak tenang menyimpan sendiri, sementara banyak yg bertanya dan ingin tahu..Terima kasin bu admin, jika ada salah dan tidak berkenan silahkan ditegur..Dan untuk para nakes yg ada disini, jika saya salah dalam penyampaian dan bnyak kekurangan silahkan dikritik dan ditambahkan…maaf klo ada yg kurang berkenan.. *) bidan, berdomisili di Jakarta

Rangkuman thread seputar lotus birth, yoga, meditasi, hipnoterapi dan hypnobirthing, juga self healing

Rangkuman thread seputar lotus birth, yoga, meditasi, hipnoterapi dan hypnobirthing, juga self healing By Ardiba Sefrienda and Lely Citra Maharani in Gentle Birth Untuk Semua (Files) · Edit Doc Beberapa hari ini, saya menerima pertanyaan seputar lotus birth, yoga, meditasi, hipnoterapi dan hypnobirthing, juga self healing. Jika dirangkum, kira-kira pertanyaannya antara lain sebagai berikut: 1. Apakah dalam lotus birth adalah sebuah ritual? harus dibaca-bacain "sesuatu?" 2. Apakah yoga selalu berhubungan dengan mantra dan ritual ajaran agama tertentu? 3. Bagaimana sih cara kerja hipnoterapi atau hypnobirthing? Apakah menggunakan jin? Apakah ada sesi kita diminta mengosongkan pikiran sehingga rawan kerasukan? 4. Self healing itu apa? meditasi? jangan-jangan syirik.... Saya mengundang para narasumber agar sudi berbagi dan menjelaskan di sini, agar mispersepsi bisa diminimalisir, serta kita semua tidak terburu-buru menghakimi sesuatu sebelum mengenalinya lebih jauh. Silakan, Mbak Yesie Aprillia, Ibu Lanny Kuswandi, Mbak Tantri Maharani Setyorini, Dr Aviasti Pratiwi, Mas Reza Gunawan, Mas Yudhi Widdyantoro, Mbak Pujiastuti Sindhu. Bunda-panda yang ingin berbagi, juga dipersilakan ya... Sumangga.. :) Rika Winurdiastri: Yg saya tau meditasi, yoga itu aktivitas yg netral, tp teori2nya memang banyak istilah hindu krn mungjin memang ditemukan di india. Meditasi kan aktivitasnya berhening ria, mendengarkan alam2 dst, dan bagusnya dilakukan di jam 3 pagi-an bukan? Sami mawon sama konsep berkhalwat, tafakur dan tahajud kata saya mah. Tp krn istilah ini mungkin dikembangkan oleh org dari agama dan budaya tertentu (cmiiw), kalo kita browse inet, yg ditemuin memang hal hal yg identik dgn agama tersebut, ada mantra, ada baca bacaan. Kalo sy pribadi, walopun sy tau "bebacaan" dalam yoga itu artinya netral (aku percaya kepada kebenaran dlm diriku dst), terus terang sy mah tidak suka mengucapkannya sbagai suatu ritual, tahapan yg harus dilakukan. Jd kalo nonton video yoga mah sy skip, hehe. Knapa harus melafalkan teks tertentu kalo dlm keyakinan kita, kita punya bebacaan yg lebih dahsyat (subyektif ya). *opini* (February 10 at 10:34am via mobile) Kalo nyontek obrolan mas reza gunawan pas nobar, skrg sgala yg natural malah diberi label seolah adalah sesuatu yg baru, 'inovasi' (imd, rooming in) lotus birth jg termasuk, kataku mah. Monyet jg melakukan lotus birth, kurasa antar monyet tdk meributkan apakah itu ritual budaya suku monyet tertentu. Emang sih.. Pionir2 yg mengembalikan lotus birth menjadi sesuatu yg normal dilakukan itu dari kalangan tertentu, yg religius, dan memasukkan senandung (eh lupa mba prita, apa itu nama lagunya), artinya apa ya mba, kalo ga salah pujian/syukur. Mungkin utk banyak pionir gb d sini, hal itu penting. Tp buat sy, it doesn't have to be that way. Terserah gmn kita mau menganggap buat apa lotus. Ada yg melakukan lotus utk alasan religius, ada yg krn ingin melakukan hal yg alami (saja). Ungkapkan syukur dgn ekspresi masing2*ih pertanyaannya banyak jd yg pengen dikomen banyak* (February 10 at 11:17am via mobile) Mia Ilmiawaty Saadah: trus bu, ttg lotus birth yg juga ditemukan dalam ajaran Budha, Hindu, Kristen serta Yahudi. itu gimana ya bagi umat muslim? adakah yg bisa share ttg pendapat ulama terkait ini? biar makin mantep aja gitu..soalnya kalau dari manfaatnya kan banyak sekali ya.. (February 10 at 12:36pm) Reza Gunawan: problem dasarnya menurut opini pribadi saya, faktor perspektif religius kadang terlanjur dapat tempat yang terlalu absolut dalam diri kita, sehingga untuk mempertimbangkan suatu pilihan dengan bijak dan jernih, menjadi sesuatu yang hampir mustahil bagi sebagian orang, dan malah lompat terlalu awal pada kesimpulan yang salah tanpa mengenal. Ini juga ditemukan pada para pemuka agama yang dijadikan sebagai narasumber benar oleh umatnya. Ini sama absurdnya dgn bertanya tentang waterbirth kepada obgyn yang tdk pernah mempelajari dan mempraktekkannya. Jadi memang isunya tidak semata ttg klarifikasi ttg yoga, meditasi, lotus birth atau selfhealing, namun bersediakah kita menjadi konsumen yang pintar, seimbang dlm berpikir, dan berani bertanggung jawab atas keputusan sendiri, ketimbang cari aman dgn ikut membeo ke mayoritas. panjang sekaliiiiiiii.... (February 10 at 2:12pm via mobile) Meilany Azizah: jawaban ala kadarnya : 1. lotus birth memang terdapat pada ajaran agama tertentu. tapi apakah itu rtual atau tidak tergantung persepsi masing2. untuk yang tau manfaatnya, mungkin tidak pernah berpikir itu adalah ritual. ritual setelah proses bersalin, ia..karena ingin memberikan yang terbaik untuk bayinya dengan syarat memungkinkan untuk lotus birth. apakah dibacain "sesuatu", mungkin kalau yg beragama muslim, pake bismillah kali yak :D ga usah lotus birth, ngapa-ngapain kita juga memulai dengan bismillah (utk muslim). 2. haeduuuuhhh yoga ko berhubungan dengan mantra ? yoga itu berhubungan dengan kesehatan :p melatih otot2 panggul, melatih nafas, sangat membantu untuk ibu hamil karena ada beberapa posisi yang memang untuk persiapan persalinan dan mengatasi nyeri2 pada saat kehamilan, misal : kalau yg sering sakit pinggang, ada posisi khusus yang bisa bantu mengurangi. ritual ajaran agama tertentu ? hmmm i said no, jangan karena ada kata2 'namaste" dll trus kita mengkait-kaitkan dengan agama. berpikirlah terbuka ;) 3. cara kerja hipnoterapi atau hypnobirthing, setau saya dengan relaksasi yang mendalam atau menanamkan niat ke pikiran bawah sadar kita. sesi mengosongkan pikiran hingga kerasukan ? wiiihh kalau bener kaya gitu mah, saya ga mau belajar hypnobirthing :p wkwkwkkwwkwk.. gaklah, emang pikiran kita bisa benar2 kosong ? hmmm setau saya, pada saat saya mencoba rileksasi, pikiran saya tidak benar2 kosong. ada aja yang seliweran, tapiiiiii anggap aja itu sebagai bumbu dan terus fokus utk merilekskan otot2 dan pikiran kita. hmmm klo menggunakan jin, noh jinnya ada bubid yesie, bubid rini, bubid lidya..suhunya ada lg *ga berani nyebut nama..qiqiiqiqiqi *piiiiiiisss para guru..muaaaachh :-* 4. kalau self healing udah dijawab kan sama pakarnya :D, (February 10 at 2:13pm) Rika Winurdiastri: Org2 yg otaknya dlm alfa state, baik itu ga sengaja ataupun dikondisikan (lg berdoa khusyu jg alfa), termasuk org2 yg punya kepekaan super tinggi (org2 yg spektrum auranya mendekati atas- indigo dan sekitarnya) itu memang lebih mudah utk mendapat sugesti baru (positip atau negatip), juga lebih mudah utk 'kemasukan', karena kepekaannya yg tinggi (jd bukan krn dia kurang soleh atau apa). Tp kita mengalami alfa state setiap hari. Jd dlm sehari hari kita, kita mengalami kok momen tertentu dmn kita mudah kemasukan sesuatu (sugesti, atau bs jadi jin). Mangkanya kalo sy yg muslim, sy mah dibekalin 'mantra' yg sudah diajarkan utk menangkal itu --yg paling gampang surat tri qul, dan selalu memohon perlindungan. Proses hipnoterapinya sndiri sih tidak ada urusan minta tulung sm pihak lain.Kita kan hipnoterapi anak kita tiap hariii "anakku soleh, pinter, rajin makan sayur, blablabla" (February 10 at 2:25pm via mobile) Dyah Pratitasari ini sekadar share ya.. dan mohon maaf kalau menyinggung soal agama. Insyaallah, kita semua berjanji untuk berdiskusi dengan pikiran terbuka dan saling menghargai. Betul? :) 1. Yang saya tahu, lotus birth itu cuma nama, yang diberikan pada metode dimana bayi yang lahir tali pusatnya tidak dipotong, tapi dibiarkan puput dengan sendirinya. Soal mau "dibaca-bacain" atau tidak, atau dibacakan sesuatu (baik yang berkaitan dengan ajaran atau tidak) itu kembali keyakinan pelakunya masing-masing. Yang jelas, tidak ada kewajiban untuk melakukan ritual atau membaca “bacaan” tertentu. Tentang lotus birth yang juga ditemukan dalam ajaran Budha, Hindu, Kristen, Yahudi, dan bagaimana bagi umat muslim? Saya pernah berdiskusi dengan seseorang yang mendalami agama, dan jawaban beliau kurang lebih begini: Ari-ari (plasenta) pada dasarnya sama seperti bagian-bagian tubuh manusia lainnya yang terlepas dari tubuhnya, sehingga tidak ada perlakuan khusus terhadapnya. Jadi setelah tidak bermanfaat, ia boleh saja ia dibuang, dilempar ke laut, atau yang lain, selama tidak mencemari lingkungan (bikin bau busuk dsb), kesehatan, mengganggu kenyamanan orang lain, atau menimbulkan mudharat dari bau yang ditimbulkannya. Meskipun demikian, dari cara-cara tadi, yang terbaik untuk menghindari itu semua adalah dengan menguburnya kedalam tanah. Alasannya, jasad manusia memiliki kehormatan makan apa saja yang terlepas darinya juga perlu dijaga kehormatannya, dan diperlakukan sebagaimana saat orang tsb meninggal dunia. Ini mengacu pada tafsir al Qurthubi bahwa al Hakim at Tirmidzi menyebutkan didalam kitab “Nawadir al Ushul” bahwa Nabi saw bersabda,”Potonglah kuku-kuku kalian dan kuburkanlah potongan-potongan kuku kalian, bersihkan sela-sela jari kalian, bersihkan gusi kalian dari makanan dan gosoklah gigi kalian. Janganlah kalian mendekatiku dengan mulut yang bau.” Jadi apabila ari-ari tersebut dikuburkan maka sesungguhnya ia adalah penguburan biasa, tidak ada ritual-ritual tertentu didalamnya dan tidak perlu meletakkan penerangan diatasnya apalagi disertai dengan berbagai keyakinan-keyakinan yang mengandung unsur-unsur kesyirikan. Begitu juga jika tali pusat itu ditunda atau tidak dipotong untuk tujuan yang bermanfaat bagi kesehatan dan memuliakan manusia, boleh-boleh saja. Yang penting, ketika ia masih menempel, tidak membuat orang sekitarnya terganggu dengan baunya (dan dalam lotus birth, disarankan untuk menaburkan garam laut, herba (bubuk kunyit, habbats, kayu manis, lavender, dsb) atau bunga-bungaan. Perannya bukan untuk sesajen, melainkan untuk mencegah bau busuk, dan membantu mengeringkan plasenta). Secara pribadi sih, saya memandang seruan untuk Iqra’ itu meliputi ayat kauniyah dan qauliyah. Alias, bukan hanya apa yang sudah tertera di dalam kitab suci, namun juga membaca “bahasanya semesta”. Pada pengalaman mempersiapkan persalinan Jose kemarin, saya justru tertarik menyandingkan dua isu sekaligus: lotus birth (tali pusat tidak dipotong) dan pemotongan segera pada tali pusat. Dilihat dari budaya atau kebiasaannya, barangkali ini tradisi dari golongan tertentu. Namun kalau kita mau melebarkan sudut pandang dan melihat lotusbirth dari hal yang paling dasar, ini merupakan cara menangani persalinan yang sangat “primitif”, sebelum manusia mengenal sebuah ilmu pengetahuan bernama kedokteran, dimana di sana mulai diajarkan bahwa tali pusat harus dipotong segera (sebagai prosedur yang berlatar belakang tindakan gawat darurat, sementara tidak semua persalinan itu gawat, dan kalaupun sekarang seolah2 gawat darurat semua --- di sinilah kita semua berada: untuk belajar merunutnya bersama-sama: apa yang selama ini luput dari perhatian kita? Jangan-jangan selama ini kita menganggap sesuatu itu “benar” lantaran sudah jadi “kebenaran” warisan sehingga menjadi “haram” untuk dipertanyakan? Maksud saya, di saat yang sama, apakah kita juga sudah bertanya ttg pemotongan tali pusat segera yang sekarang disebut “persalinan umum” itu, asal usulnya darimana, apa saja alasannya, dsb?). Hehehe… 2. Tentang yoga… Di Indonesia, persoalan hukum yoga mulai mencuat sejak Ahli majlis Muzakarah Fatwa Kebangsaan (AMMFK) yang bersidang pada 22-24 Oktober 2008 di Kota Bharu Kelantan, Malaysia, menyatakan bahwa yoga diharamkan. Sehubungan dengan hal itu, para ulama di Indonesia lantas meninjau yoga yang berkembang di Indonesia. Mereka menilai, yoga di sini berbeda dengan yang ada di negara asalnya (India), juga yoga yang dilakukan oleh mayoritas orang India di Malaysia. Sebab, yoga yang berkembang di Indonesia lebih bersifat olah tubuh meliputi body, mind, spirit, dan bertujuan untuk kesehatan jiwa dan raga. Berdasarkan hal tsb, Forum Ijtima Ulama Komisi III Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Indonesia III mengeluarkan fatwa yang terbagi dua mengenai yoga. Yoga yang diharamkan adalah yang bersifat ritual dan spiritual agama lain. Sementara yang bersifat olah fisik, pernapasan, dan bertujuan untuk kesehatan, hukumnya mubah (boleh). Memang sih… kalau cuma belajar tentang yoga tanpa terjun langsung ke dalamnya, atau hanya bermodalkan browsing youtube di internet, barangkali kesan bahwa yoga=ritual agama tertentu akan menjadi dominan. Namun kalau kita mempelajari dengan mengenalinya secara langsung, pada pengalaman pribadi saya, kok… tidak demikian ya? Di Jakarta, saya malah belum pernah menjumpai guru yoga yang meminta muridnya untuk melafalkan bacaan tertentu. Sejauh ini, saya malah diminta untuk memulainya dengan doa, sesuai keyakinan saya sendiri. Dan setelah belajar yoga, saya malah jadi bisa lebih menikmati shalat. Jujur saja, dulu saya memposisikan shalat sebagai kewajiban. Kalau nggak shalat, saya akan dosa, masuk neraka, dsb. Namun setelah mengenal yoga, belajar menghayati ajarannya tentang pentingnya arif memperlakukan tubuh, dan sebagainya-sebagainya, saya makin takjub pada kebesaran Allah. Betapa, dalam agama saya, semua itu juga ada dalam shalat. Hanya saja, selama ini saya tidak memperoleh manfaatnya karena shalatnya nggak mindfulness. Meditasi? Semua itu juga bisa dilakukan dengan zikir dan tilawah. Hanya saja, selama ini saya belum tahu karena zikir dan ibadahnya masih sebatas menjalani doktrin. Bagi saya, yoga, meditasi, hipnoterapi, hanyalah jalan untuk membaca maksud di balik semua yang selama ini saya pahami sebagai kewajiban semata sebagai seorang “hamba”. Berkat belajar beberapa metode tadi, saya malah jadi bisa mulai belajar untuk melakukan sesuatu berdasarkan cinta. Bukan lagi karena takut dosa atau masuk neraka. Wallahu a'lam, ya… sekali lagi, ini pendapat berdasarkan pengalaman pribadi. Maafkeun kalau kepanjangan…Informasi yang lebih lanjut tentang yoga, kiranya para yoga master kita, Mas Yudhi Widdyantoro, Mbak Pujiastuti Sindhu, atau Mbak Amalina Tri Hidayati lebih kompeten untuk menjelaskan :) (February 10 at 2:36pm) Lanny Kuswandi: Makasih Mei, luar biasa. Hypno-birthing sesungguhnya bukan ilmu yang baru. Saya belajar pertama juga dari Ibu saya saat hamil pertama . Pesan Ibu saya selalu pikiran yang tenang, happy semasa hamil, ternyata kalau selalu happy murah senyum , saat melahirkan mulut rahim juga mudah membuka lancar. Malah dulu sempat diberi peniti , gunting dll dan setiap ganti baju nyebut saya jabang bayi sehat dan selamat, ternyata bahasa kerennya itu adalah afirmasi shg saat saya melahirkan NIKMAT sekali. Kalau dulu pake peniti saat ini dijaman serba komputer ya nggak usah pakai peniti lagi yang penting rajin afirmasi. Nah saat ini sdh diteliti secara ilmiah jadi jangan ragu untuk melakukannya.Disaat sesi hypno-birthing kita tdk pernah mengosongkan pikiran tapi yang kita latih mengistirahatkan pikiran, beda sekali. Nah karena hypno-birthing itu ilmu pengetahuan dan ketrampilan agak susak kalau hanya sekedar membaca , ikut saja dan rasakan sehingga bisa menjadi bukti. Have a nice weekend. (February 10 at 2:43pm) Dian Ps: Waah suka bangettt thread ini, makasih bunda dyah a.k.a prita hehe (aku baru ngeh panggilannya), sebagian dari pertanyaanku sudah terangkum di sini...terus, kalau tentang transfer energi (positif) kaitannya dgn selfhealing,hypnotheraphy, bgm ya? Mekanismenya?. (February 10 at 3:27pm via mobile) Reza Gunawan: transfer energi itu gak ada, kaya konseptual, terkadang dipakai sebagai metafora yg memudahkan praktisi terapi berbasis energi hidup. yang sebenarnya terjadi, dalam pengertian saya adalah induksi energi. seperti kalo kita mendekatkan magnet dan menggosoknya ke besi, maka besi tersebut akan juga menjadi magnetis, namun sebenarnya si magnet tidak mentransfer/mengisi besi tersebut, namun menularkan sifat magnetisnya. juga mumpung lagi ada kesempatan meluruskan, dalam pengertian saya, istilah energi negatif atau posifif sesungguhnya hanyalah mitos, yg tidak benar2 ada. (February 10 at 4:45pm via mobile) Yesie Aprillia: menambahin jawaban mbak prita yang sudah cukup detail, 1. lotus birth memang benar ada di hampir semua ajaran sebenarnya hanya saja memang tidak di jabarkan dengan sangat jelas (kalau kristen di jelaskan di Yehezkiel 16, kenapa di ambil kata lotus karena di ibaratkan seperti bunga lotus yang sempurna. lalu apakah di baca-bacain...saya kalau menolong pasien juga selalu tak baca-bacain...ya doa supaya semuanya bagus dan baik 2. Kalau Yoga...ya karena berasal dari india yang notabenenya hindu mungkin orang melihatnya dari situ lha kalau mau di ganti nama juga bisa to? Yoga jadi SKJ, atau jadi Yogi, atau istilahnya jadi susi..juga bisa, ini hampir sama sma meditasi dikiranya meditasi ajaran hindu buda, ya enggak...dzikir..tahanuts..termasuk meditasi, nah tinggal kita aja kok. 3. nah apalagi maslaah hypnobirthing... nah mari sama-sama mencoba memahami dengan jernih, hening, positif...kalau penasaran..coba saja masuk pasti penasarannya ilang... mari kita belajar bersama...lha wong di GBUS ini lengkap bangat.. pakar Yoga ...ada pakar meditasi...ada pakar self healing...ada pakar hypnobirthing...ada juga jadi bunda dan panda yang belum paham dan belum tau ikuti saja program para pakar...di jamin penasaran hilang dan mak nyuuus rasane...;) (February 10 at 6:41pm) Hanita Fatmawati: Setelah makan siang rasanya tergoda pingin ikut ngacak-ngacak thread ini, terutama di bagian lotus birth dan self healing, maaf bila tanpa sengaja diselingi sesi curcol tak terencana *senyum jail... Sebagai pengikut nabi Muhammad, saya tidak menemukan satu ayat maupun hadispun yang mengatur bagaimana tata cara bersalin yang baik. Sempat sedikit tau kisah Siti Maryam unassisted chilbirth di bawah pohon kurma, dalam posisi tegak, bergelantung pada dahan, tapi sekali lagi detil posisi tsb baru konon katanya... Nah galau maksimal lah saya mencari rolemodel dan panduan secara literatur agama. Namun saya sadar, pasti Tuhan saya tidak memberikan secara gamblang menunjukkan perintah adab bersalin adalah agar kita mau berpikir dan mencari. Dia ingin kita sadar bahwa kita menyimpan kekuatan besar, mampu, dan punya anatomi sempurna. Maka berjalanlah pencarian itu, kalo ditengah jalan memang ketemunya sama lotus birth, self healing, yoga...well saya sih mikirnya pertolongan Allah tuh ada dimana-mana bs lewat siapa saja.. Lotus birth, yoga, dan self healing, memiliki benang merah yg sama-->memberikan manfaat kesehatan, tp juga memberikan gerbang raksasa menuju pengetahuan selanjutnya. Bagi yg awam, pelajari saja seperlunya, ambil saja manfaat medisnya, spiritualnya gak wajib kok, gak sempet juga, kita masih sibuk dgn keluarga masing2. Spiritual berkenaan dengan spirit, 3000 gulungan perkamenpun tak mampu membahasnya. Diatas lotus birth, masih ada plasentofagi, plasenta dicincang kecil2, dimasukkan kapsul, lalu diminum si ibu, atau dipotong sebagian lalu dimasak bersama makanan lain. Suatu bentuk paling ekstrim menurutku dari praktik non severance umbilical cord. Inilah yg gak pernah saya sarankan buat muslim. Kalo yg beragama lain, lakukan saja bila pilihan itu dilakukan dgn sadar. So IMHO lotus birth is fine..gak wajib juga...pun yg lotus birth jg gak keren-keren amat. Terakhir, terimakasih mbak prita sudah melempar petasan banting yg mampu memanggil suhu-suhu terhormat di grup ini untuk keluar dari pertapaannya. Saya janji ini komen saya yg terpanjang di 2012, besok2 gak gini lagi. Peace, love, and gentle... (February 13 at 12:12pm via mobile) Dyah Pratitasari nambahin ttg hipnosis; “Hipnosis Massal” (Bagian I) Jangan pernah berpikir, hipnosis adalah kondisi ketika orang “tidak sadar” bisa dipermainkan semaunya atau disuruh melakukan perbuatan di luar pilihan bebas yang bersangkutan. Itu hanya terjadi dalam “stage hypnosis”, alias di atas panggung pertunjukan. Karenanya, yang dipakai pun teknik induksi cepat, yang biasanya kita lihat, dengan cara menjentikkan jari atau melewatkan tangan beberapa senti di muka wajah orang yang “dikerjai”. Ada bagusnya bila saya meluruskan sedikit tentang hipnosis yang sering simpang-siur di negeri ini. Tapi mari kita simak dulu “dunia elektrik” otak kita yang luar biasa dan dapat direkam dalam bentuk elektro-ensefalo-gram (EEG). Kita berada dalam gelombang beta, saat terjaga penuh. Saat ini pikiran dan emosi mampu menanggapi rangsang dari luar maupun dari dalam, yang keseluruhan pengalaman kita itu dikontrol oleh ruang dan waktu. Sepenuhnya alam sadar menguasai kita dan pintu pembatas ke alam bawah sadar seakan “terkunci rapat”. Gelombang alfa muncul saat kita sedang "asyik" dengan sesuatu, terfokus atas sesuatu, segalanya menjadi mudah dan simpel. Fisik rileks dan kreativitas meninggi. Gelombang teta, merupakan portal/pintu masuk tidur lelap. Paling tidak kita rutin alami 2 kali sehari. Yaitu, ketika sedang proses hampir tertidur di malam hari dan ketika sedang menjelang terbangun di pagi hari. Dalam hipnosis, gelombang teta dipertahankan agar alam bawah sadar dengan mudah “membuka diri” dan menerima sugesti-sugesti untuk perubahan perilaku, mengungkap kejadian-kejadian masa lalu untuk kepentingan terapi. Gelombang teta masih tetap memungkinkan orang untuk lancar berbicara dalam sesi hipnoterapi, bahkan menjawab dialog-dialog dengan terapis. Gelombang delta menunjukkan kondisi terlelap, tidur yang dalam. Ada penurunan vibrasi mental. Mimpi terjadi di sini, alam bawah sadar terbuka lebar—itulah sebabnya interpretasi mimpi di tangan seorang terapis yang terlatih dan bertanggung jawab, dapat membantu menyelesaikan masalah yang sulit dipecahkan. Namun alasan saya menulis artikel ini bukan mempersoalkan tentang hipnoterapi di kamar praktik, melainkan “hipnosis massal” yang setiap saat kita alami selama gelombang alfa otak sedang bekerja. Barangkali suatu hari akan saya membuat penelitian menarik, apakah kondisi terjaga manusia sebenarnya lebih banyak berada dalam gelombang beta ataukah alfa. Mengapa ? Kenyataannya, di tengah rapat serius terkadang kita bisa terkejut bila tiba-tiba diminta mengemukakan pendapat, bukan ? Padahal, bila kita serius menempatkan kesadaran pada rapat yang sedang berjalan maka sudah barang tentu bukan suatu hal yang aneh bila seseorang menanyakan pendapat. Diandaikan, otak beroperasi pada gelombang beta. Namun, ternyata alfa yang menang... Begitu pula ketika kita terpana memandang kecantikan seorang model, rasanya mulut menganga pun tak tersadari. Apalagi saat menonton televisi (asal bukan berita tentang teroris atau kelaparan). Tidak hanya stres menurun, tapi kita pun menikmati kondisi “hipnosis” ringan, masuk dalam “kekuasaan” gelombang alfa. Sesungguhnya, hipnosis yang dimulai dari gelombang alfa ini tidak sama dengan kehilangan kesadaran, malah kesadaran itu menjadi terfokus ! Kengerian saya sudah lama muncul ketika anak-anak menikmati hipnosis ringannya di muka televisi, semua iklan dan kevulgaran hidup, serta kekerasan begitu mudah masuk ke otak mereka yang masih bersih polos. Apalagi bila “kenikmatan” di depan TV ini kebablasan hingga tertidur (masuk gelombang teta dan delta, menjadi sugesti afirmasi dalam hidup mereka) selagi televisi masih menyala. Bukan hanya anak-anak, berapa banyak dari kita sendiri senantiasa terhipnosis oleh iklan, suasana, bahkan jargon-jargon yang dibawa pabrik industri pangan yang terulang-ulang di televisi, radio, tabloid, majalah, hingga tertanam dalam alam bawah sadar sebagai sugesti jalan hidup yang seakan-akan “benar dan sehat” ? Batin saya sangat menderita mendapati pasien baru asli Cianjur yang terlanjur sarapan havermut seakan-akan itulah ritual hidup sehat ala Indonesia, ketimbang menikmati lalapan sambal oncom dan pepes mujair... Dada saya lebih sesak lagi bila ada orangtua menegur anaknya sebelum berangkat sekolah, “Rotinya sudah dimakan, nak?” ketimbang, ” Sudah sholat subuh belum?” Ketika saya ditantang bagaimana membuat iklan gaya hidup sehat untuk kembali menikmati makanan manusia yang sesungguhnya, saya hanya mengatakan:“Jadilah contoh”. Enrollment yang sejati tidak mengandalkan sesumbar, tapi menjadikan diri sendiri sebagai sumber. Artinya? Saya berdiri untuk visi dan pendirian saya, hidup saya dan apa pun yang saya hasilkan merupakan bukti nyata – sehingga orang lain dapat menangkapnya dan merasa berharga untuk menjadikan itu sebagai visinya juga dengan cara mengambil tindakan yang efektif. Percuma mengajarkan anak gadis saya untuk menabung dan berhemat, bila ia menyaksikan ibunya ternyata tidak punya tabungan atau malah menjadi menderita karena kikir. Tanpa memberi ceramah panjang lebar, dengan sendirinya ia akan mulai menabung ketika merasakan kepuasan saya, yang akhirnya berhasil membeli laptop baru setelah brosurnya saya simpan selama 6 bulan sambil berbisik di telinganya ”Lihat, nih, bakal jadi kenyataan ! Pokoknya tiap ada rezeki, simpeeeennn aja... ” Iklan bisa jadi hipnosis massal yang akan disesali suatu hari, tapi life lessons menempatkan manusia pada kesadarannya yang hakiki. http://preventionindonesia.com/article.php?name=%2Fhipnosis-massal-bagian-i&channel=dr_tan

link utk vbac, vba2c, dst (melahirkan normal stl sebelumnya cesar)

link vbac, vba2c, vba3c, etc by bu bidan yessie aprillia by Endah Dwi Juliarni Sarido on Friday, November 30, 2012 at 2:12am · link vbac...biar ga susah2 ngubek dokumen gbus...:)...link ini dr bubid yessie aprillia http://medicalcenter.osu.edu/mediaroom/releases/pages/vaginal-birth-a-safe-option-after-multiple-c-sections.aspx http://thepeacefulbirthproject.org/2012/02/i-wish-i-could-facing-the-spousal-objection/ http://ican-online.org/ http://www.vbac.com/ http://birthwithoutfearblog.com/2012/04/16/hba2c-birth-story-50-hours-of-labor-after-srom/ http://www.plus-size-pregnancy.org/CSANDVBAC/VBA2Cstories.htm#Kiny%27s%20Story http://www.vbac.com/ http://www.unassistedchildbirth.com/ http://www.plus-size-pregnancy.org/CSANDVBAC/VBA2Cstories.htm http://drjengunter.wordpress.com/2011/07/17/what-is-the-rate-of-serious-complications-with-a-c-section/ VBAC - On Whose Terms? www.bellybelly.com.au www.specialscars.org this is about our c-s scars VBAC Sabotage - Is Your Doctor REALLY That VBAC Friendly? www.bellybelly.com.au http://www.midwiferytoday.com/articles/vbacchoice.aspvbac, many questions, few answershttp://www.birthcut.com/http://www.midwiferytoday.com/articles/homebirthaftercesarean.aspabout http://mothering.com/peggyomara/childbirth/more-vbacs These are link to vbac vs repeat c-s http://www.childbirthconnection.org/article.asp?ck=10211&ClickedLink=293&area=27#safer http://www.childbirthconnection.org/article.asp?ck=10210&ClickedLink=293&area=27 http://www.ourbodiesourblog.org/blog/2010/07/acog-releases-updated-vbac-practice-bulletin-emphasizes-individualized-approach-and-maternal-autonomy PDF http://www.ourbodiesourblog.org/wp-content/uploads/2010/07/ACOG_guidelines_vbac_2010.pdf http://www.cafemom.com/group/14077/forums/read/12735191/Cervical_Scar_Tissue_A_Big_Issue_that_No_One_Is_Talking_About semoga bermanfaat Yuk belajar

CASCADE INTERVENSI By Yesie Aprillia in Gentle Birth Untuk Semua0

CASCADE INTERVENSI By Yesie Aprillia in Gentle Birth Untuk Semua (Files) · Edit Doc menulis artikel tentang Cascade Intervensi dalam persalinan di web, membuat saya meras ingin share di sini juga semoga bermanfaat: Apakah "cascade intervensi?" Banyak hal dalam hidup yang memiliki saling keterhubungan atau saling keterkaitan atau bahkan saling berantai. Begitupula sebuah intervensi dalam persalinan. Tanpa disadarai mereka mungkin emmiliki efek yang diinginkan namun kadang juga memiliki efek yang tidak diinginkan yang akhirnya menimbulkan masalah baru yang ternyata harus diselesaikan dengan intervensi lain yang mungkin berakhir dengan intervensi lain lagi ketika ternyata intervensi yang digunakan untuk mengatasi masalah sebelumnya ada efek samping yang tidak diinginkan pula dan begitu seterusnya. Artinya ketika ada sesuatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi dalam sebuah persalinan atau ada masalah dalam persalinan maka seringkali sebuah masalah “di selesaikan” dengan intervensi lebih lanjut, yang pada gilirannya ternyata justru menciptakan lebih banyak masalah. Nah Rantai peristiwa ini disebut sebagai "Cascade Intervensi." Banyak sekali pasangan suami istri yang tidak menyadari bahwa intervensi rutin banyak dapat menyebabkan pengalaman yang tidak direncanakan dan efek samping yang tidak diinginkan. Biasanya ini terjadi karena kekurang tahuan, ketidak siapan dan kurannya informasi yang jelas dan jujur ketika hendak dilakukan intervensi dalam persalinan. Berikut ini adalah contoh nyata yang terjadi dalam persalinan berdasarkan dari cerita Klien saya di Bidan Kita yang sharing tentang pengalaman persalinannya pada anak pertamanya 20 bulan yang lalu. “ Sebut saja Ny.A. beliau saat itu berumur 24 th, hamil anak pertama dan pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan sangatlah minim. Ketika hari H persalinannya Ny A mengalami flek dan kontraksi seperti layaknya proses persalinan biasa, karena panik dan takut juga karena merasa kesakitan akhirnya Ny A masuk ke RS dan begitu sampai di RS dan di lakukan pemeriksaan dalam ternyata Ny A sudah mengalami pembukaan 2 cm. Saat itu karena jarak anatara RS dengan rumah dekat dan kontraksi belum teratur maka Ny A meminta untuk pulang ke rumah dahulu dan mempersiapkan semua perlengkapan, namun pihak RS melarangnya dan mengharuskan Ny A untuk tetap tinggal di RS. Setengah jam kemudian Ny A diberikan Infus, karena ketidaktahuan ya akhirnya Ny A menerima begitu saja dan mengira bahwa ini adalah prosedur yang memang harus dilakukan pada setiap ibu yang hendak melahirkan. Nah setelah 4 jam berlalu dokter datang dan melakukan pemeriksaan dalam ulang pembukaan sudah 6 cm dan kemudian sang dokter melakukan pemecahan ketuban lalu melarang Ny A untuk beraktifitas, karena ketuban sudah dipecahkan dan saat itu Ny A juga berfikir positif saja karena Ny A mengira memang kalau mau bersalin harus diperlakukan demikian. Karena kontraksi semakin kuat dan ada pembatasan gerak, maka Ny A semakin merasakan sakit yang luar bisasa setiap kali ada kontraksi, dan 3 jam kemudian Ny A merasa kelelahan dan ingin menyerah. Semakin cemas dan khawatir akhirnya dokter melakukan pemeriksaan dalam ulang dan ternyata tidak ada kemajuan pembukaan, lalu dokter melakukan CTG dan ternyata ada deselerasi detak jantung bayi dan detak jantung bayi semakin melemah ketika ada kontraksi, gerakannyapun dirasakan berkurang oleh Ny A. Karena kondisi tersebut, Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan SC dengan alasan kondisi kesejahteraan janin yang menurun. Karena ketidaktahuan maka Ny A dengan rela hati pasrah dengan semua keputusan dokter tersebut. Nah dari cerita Klien Bidan Kita di atas tadi kita tahu bahwa karena ketidak tahuan atau minimnya pengetahuan yang dipunyai ibu dan ayah, maka mereka dengan mudah menerima semua intervensi tanpa mempertimbangkan efek amping dan resiko yang bisa saja menyertai. Berikut ini beberapa praktik intervensi dalam persalinan yang dapat menyebabkan Cascade intervensi meliputi: 1. menggunakan berbagai obat untuk menginduksi persalinan 2. melakukan pemecahan air ketuban sebelum dan selama proses persalinan 3. menggunakan oksitosin sintetis untuk mempercepat proses persalinan 4. memberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit 5. menggunakan posisi berbaring untuk melahirkan. 6. Pembatasan gerak dan pembatasan pemilihan posisi selama proses persalinan Dalam banyak kasus, praktek-praktek tersebut ini menimbulkan masalah karena mengganggu fisiologi normal dari kehamilan, persalinan dan kelahiran - misalnya, dengan: 1. mengganggu produksi hormon yang ada di sepanjang persalinan dan kelahiran 2. menciptakan peluang untuk infeksi 3. memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi Anda, atau 4. mengganggu kemampuan Anda untuk mendorong bayi keluar. Apa contoh dari cascade intervensi? Analgesia epidural dapat memberikan pereda nyeri yang sangat efektif selama persalinan. Namun ini juga meningkatkan risiko ibu untuk mengalami penurunan tekanan darah secara mendadak, kesulitan bergerak, kesulitan buang air kecil, kesulitan mendorong bayi keluar, demam, dan efek yang tidak diinginkan lainnya. Berbagai intervensi - seperti pemantauan janin elektronik yang terus menerus dan pemberian cairan infus - banyak digunakan untuk memantau, mencegah atau mengobati efek ini pada ibu yang bersalin dengan epidural,. Dan intervensi lain-lain menjadi lebih mungkin, termasuk penggunaan oksitosin sintetis untuk memperkuat kontraksi, penggunaan kateter urinuntuk mengosongkan kandung kemih, dan penggunaan vacuum extractor atau forsep untuk membantu bayi keluar atau lahir. Dan akhirnya semua Ini pada gilirannya mungkin memiliki efek samping yang mengarah pada penggunaan intervensi lain. Dampaknya pun juga dapat dirasakan oleh bayi. Sebagai contoh, penggunaan epidural meningkatkan kemungkinan ibu terkena demam, jika seorang ibu demam, maka dokter yang merawat pasti khawatir bahwa bayinya mungkin terkena infeksi. karena beberapa bayi yang ibunya demam yang berhubungan epidural pada kenyataannya juga memiliki infeksi, sebagai tindakan pencegahan ini bayi biasanya harus menjalani tes darah dan diobati dengan antibiotik segera setelah lahir. Mereka juga harus diawasi secara khusus di ruang bayi, yang ini juga dapat mengganggu ikatan dan gangguan kemampuan menyusu. Contoh diatas adalah “Rantai” kemungkinan efek dari intervensi epidural dan bisa saja rantai ini juga akan terjadi pada intervensi yang lainnya dan ini berarti menunjukkan betapa pentingnya informasi yang jujur, jelas dan sangat penting bagi Anda untuk berhati-hati ketika mengambil keputusan dalam proses persalinan. Bagaimana saya bisa membatasi masalah dalam cascade intervensi? Hampir setiap intervensi memiliki beberapa potensi untuk menyebabkan kerusakan. Anda harus membuat keputusan yang hati-hati tentang apakah Anda akan menerima intervensi tersebut. Saya berharap agar Anda hanya menerima intervensi yang menawarkan lebih banyak manfaatnya daripada bahayanya. Dalam menimbang keuntungan dan kerugian, penting untuk mengandalkan bukti terbaik tentang efek potensial, dan mempertimbangkan bagaimana tentang kemungkinan hasilnya. Hal ini juga penting untuk mengetahui pilihan lain yang mungkin tersedia. Sayangnya, tidak mungkin untuk sepenuhnya dan akurat mengetahui terlebih dahulu proses pengambilan, dan sejauh mana intervensi lain dan efeknya akan ikut bermain. Cara terbaik untuk membatasi masalah cascade intervensi adalah mencari informasi yang jelas dan jujur, mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan Anda b, menetapkan tujuan dan rencana Anda, dan menghindari intervensi dengan potensi kerugian, bila memungkinkan. Berikut ini dapat membantu Anda untuk menghindari intervensi yang tidak perlu: 1. memilih bidan dan dokter dengan penggunaan intervensi umum tingkat rendah, ini bisa Anda dapatkan dengan melakukan wawancara sejak ANC nah apa saja pertanyaan yang bisa Anda ajukan ada di : http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=452:ayo-interview-dengan-dokter-dan-bidan-anda&catid=40:monthly-guide&Itemid=34 2. menjadi akrab dengan penelitian ilmiah yang tersedia tentang intervensi yang paling mungkin untuk memicu terjadinya cascade dari intervensi, termasuk Induksi Persalinan, Pemberian obat penghilang Rasa Nyeri, dan operasi caesar 3. melakukan dialog terbuka dan saling menghargai dengan bidan dan dokter Anda tentang alasan untuk setiap intervensi yang diusulkan 4. mengajukan Birth Plan kepada bidan atau dokter Anda sejak pemeriksaan kehamilan, tentang birth plan dapat Anda baca di : - http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56 - http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56 5. belajar tentang manfaat pada pendampingan dan dukungan yang terus menerus selama proses persalinan, dan mempertimbangkan terlibat bidan khusus untuk membantu Anda mencapai tujuan Anda 6. mengkomunikasikan keinginan Anda dengan jelas, dan mendapatkan dukungan dari pasangan, bidan, atau keluarga 7. mengetahui bahwa Anda memiliki hak untuk menerima atau menolak semua prosedur, obat, tes dan perawatan, dan pilihan Anda wajib dihormati. nah untuk itu sebelum menambil keputusan untuk menerima sebuah intervensi gunaka BRAIN (http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56) karena sebenarnya PENGETAHUAN ADALAH KUNCI jadi mari berdayakan diri. Semoga bermanfaat Salam hangat Yesie Aprillia Sumber : http://www.bidankita.com/joomla-license/all-about-childbirth/496-cascade-intervensi-dalam-persalinan

Rabu, 06 Juni 2012

kulwit pendidikan anak by @anakjugamanusia

@anakjugamanusia 2. Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia? Finlandia #ramahanak @anakjugamanusia 3. Negara dgn ibukota Helsinki (tempat ditandatanganinya perjanjian damai antara RI dgn GAM) memang begitu luar biasa #ramahanak @anakjugamanusia 4. Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 #ramahanak @anakjugamanusia 5. survei dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) #ramahanak @anakjugamanusia 6. Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assesment) #ramahanak @anakjugamanusia 7. Hebatnya, Finlandia bkn hanya unggul secara akademis tp jg menunjukkan unggul dlm pendidikan anak2 lemah mental #ramahanak @anakjugamanusia 8. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas. Lantas apa kuncinya shg Finlandia mjd No 1 dunia? #ramahanak @anakjugamanusia 9. Dalam masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa #ramahanak @anakjugamanusia 10. Finlandia tidaklah menggenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, jg tdk memberi beban PR tambahan #ramahanak @anakjugamanusia 11. juga tdk menerapkan disiplin tentara, dan juga tdk memborbardir siswa dengan berbagai tes #ramahanak @anakjugamanusia 12. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara2 lain #ramahanak @anakjugamanusia 13. yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu #ramahanak @anakjugamanusia 14. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu #ramahanak @anakjugamanusia 15. Ternyata kuncinya pd kualitas guru. Di Finlandia hanya ada guru2 dgn kualitas terbaik dgn pelatihan terbaik pula #ramahanak @anakjugamanusia 16. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis #ramahanak @anakjugamanusia 17. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan #ramahanak @anakjugamanusia 18. & hanya 1 dari 7 pelamar yg bisa diterima. Persaingannya lbh ketat daripada masuk ke fakultas hukum / kedokteran! #ramahanak @anakjugamanusia 19. Jika negara2 lain percaya bhw ujian bagi siswa merupakan bagian yg sangat penting bagi kualitas pendidikan #ramahanak @anakjugamanusia 20. Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa #ramahanak @anakjugamanusia 21. Terlalu byk testing membuat kita cenderung mengajarkan kpd siswa u/ semata lolos ujian, ungkap seorang guru #ramahanak @anakjugamanusia 22. usia 18th siswa mengambil ujian u/ mengetahui kualifikasi mrk di perguruan tinggi & 2/3 melanjutkan ke perguruan tinggi #ramahanak RT @anakjugamanusia 23. Siswa diajar u/ evaluasi diri sendiri, Ini membantu siswa belajar tanggung jwb atas pekerjaan mereka sendiri #ramahanak @anakjugamanusia 24. Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yg mereka butuhkan #ramahanak @anakjugamanusia 25. Suasana sekolah sangat santai & fleksibel. Adanya terlalu byk komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan #ramahanak @anakjugamanusia 26. terlalu banyak komando juga mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan #ramahanak @anakjugamanusia 27. Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses #ramahanak @anakjugamanusia 28. sangat kecil perbedaan antara siswa yg berprestasi baik & yg buruk & merupakan yg terbaik menurut OECD #ramahanak @anakjugamanusia 29. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki #ramahanak @anakjugamanusia 30. Seorang guru yg bertugas menangani masalah belajar & prilaku siswa membuat program individual bg setiap siswa #ramahanak @anakjugamanusia 31. Kalau mendapat PR siswa bahkan tdk perlu utk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha #ramahanak @anakjugamanusia 32. Para guru di sekolah2 Finlandia sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka #ramahanak @anakjugamanusia 33. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu #ramahanak @anakjugamanusia 34. Dan jika anak malu maka akan menghambat mrk dlm belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan #ramahanak 35. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dgn nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya #ramahanak 36. Setiap siswa sekolah di Finlandia diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing #ramahanak 37. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pd segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya #ramahanak 38. Para ortu & pendidik yg hebat, tulisan td membuka mata kita, betapa jauh mutu pendidikan di Negeri ini #ramahanak 39. bkn u/ menyudutkan & bkn u/ pesimis, namun kita tau sendiri Fakta yg terjadi di sebagian besar sekolah di Negeri ini #ramahanak 40. Kurikulum yg tidak ramah anak & boleh dibilang memaksa sebagian besar anak utk baik di semua mata pelajaran #ramahanak 41. Otak anak adlh Design Tuhan yg sempurna, tidak ada yg salah dgn anak2 kita, mereka luar biasa sempurna #ramahanak 42. Pertanyaannya; Bagaimana bisa Kurikulum yg hanya buatan manusia, menguji Otak anak yg buatan Tuhan? #ramahanak 43. Kalo ternyata ada yang tidak cocok, kira2 kurikulumnya yg harus diganti, ataukah otak anak2 yg diganti? #ramahanak 44. kita tdk perlu Pesimis, krn kabar baiknya kita bisa menciptakan sistem pendidikan Internasional di dlm keluarga #ramahanak 45. ini mjd bahan renungan kita semua, sama sekali tdk ada yg salah dgn anak2, kitalah yg hrs belajar mendidik sesuai Fitrahnya #ramahanak

kulwit homeconference by mona ratuliu

@mratuliu 1. Berikan waktu khusus sesuai kenyamanan anak... Luv it! #HomeConference @mratuliu 2 siapkan tmpt yg tenang n nyaman tanpa gangguan. Matikan hp n bb anda #HomeConference @mratuliu 3 berikan waktu anak utk menjelaskan hasil kerja. Bukan hanya ttg hasil, tp proses yg dijalani #HomeConference @mratuliu 4. Bicarakan pencapaian terbaik n tantangan yg dihadapi. Diskusikan bagian2 yg mgkn ingin mereka kembangkan/minati #HomeConference @mratuliu 5. Tiap anak memiliki percepatan yg berbeda dlm menyelesaikan konfrensinya, jd ikuti saja prosesnya #HomeConference @mratuliu 6. Anak membutuhkan JEDA utk melepaskan ketegangan. Tiap anak unik & hanya anda yg mengenal anak anda ♥♥ #HomeConference @mratuliu 7. Berikan pertanyaan terbuka spt " ceritain dong, apa yg km lakukan ktika mengerjakan ini?" ( Bukan, "ini apa?") #HomeConference @mratuliu 8. " Apa yg paling menantang buat kamu?" ( Bukan: susah nggak?) #HomeConference @mratuliu 9. Berikan umpan balik & kalimat pendukung yg positif n spesifik, yg mengutamakan proses. #HomeConference @mratuliu 10. " Aku suka deh cara kamu memakai warna2nya" ( bukan: bagus ya gambarnya) #HomeConference @mratuliu 11. Atau " kamu pasti bangga deh, aku bisa liat usaha yg kamu lakukan." ( Bukan: bagus! ) #HomeConference @mratuliu 12. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Ajak anak untuk menganalisa " apa yg bisa kamu lakukan dgn lbh baik?" #HomeConference @mratuliu 13. " Kalau kamu bisa merubah, apa yg akan kamu lakukan?" , " menurut km, apa km sdh melakukan yg terbaik?" #HomeConference @mratuliu Saya sgt terbantu n belajar byk dr guideline #HomeConference yg diberikan @SekolahCikal ... Byk ilmu yg sy dpt! ☺♥ @mratuliu Saya dpt ilmu cara memuji yg spesifik dan juga memberikan semangat kpd anak. Bukan memuji yg berlebihan #HomeConference @mratuliu Sy jg belajar byk ttg bersama2 menyadari bhw kesalahan adalah bagian dr proses belajar. Yg terpenting tanpa menyakiti.. #HomeConference @mratuliu Berharap byk semoga pendidikan di indonesia bisa merata bagusnya suatu hari nanti... Agar semua kalangan bisa merasakan pendidikan yg layak☺ @mratuliu Btw #HomeConference mmg dilakukan dirumah kok dear parents.. kalo disekolah raka, kemudian materi dipakai utk bahan diskusi dgn guru.. ☺ @mratuliu Jadi #HomeConference dgn anak bisa digunakan jg jd materi parents utk diskusi dgn guru sekolahnya sblm terima rapot ☺. Semoga menginspirasi.

Minggu, 01 April 2012

AKU RINDU

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan,
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan …

Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan …

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan,
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan …

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
bukan keraguan apalagi kecurigaan …

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan,
bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan
bukan su’udzon atau menjatuhkan …

Aku rindu zaman ketika kita semua
memberikan segalanya untuk da’wah ini …

Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba
manjadi lagu kebangsaan…

Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan
dan terlambat adalah kelalaian …

Aku rindu zaman ketika malam gerimis
pergi ke puncak mengisi dauroh
dengan uang yang cukup2
dan peta tak jelas …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
benar-benar berjalan kaki 2 jam
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …

Aku rindu zaman ketika pergi liqo
selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan …

Aku rindu zaman ketika binaan menangis
karena tak bisa hadir di liqo …

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk
untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya …

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah
berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya …

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi
sakit dan harus dirawat,
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya …

Aku rindu zaman itu …

Ya Rabb …
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami …

Ya Rabb …
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini …

KH RAHMAT ABDULLAH

kumpulan motivasi by alm. Ust KH Rahmat Abdullah

KH. Rahmat Abdullah
"Tentukanlah di mana posisimu ; penonton yang mencari hiburan, penunggu yang tak punya empati, atau pengharap kegagalan karena ada yang tak sejalan dengan persepsi mereka. Atau penuntun dan pengikut dengan pengenalan sistem navigasi yang akurat dan keyakinan yang mantap, bahwa laut tetap bergelombang dan di seberang ada pantai harapan." (Alm Ust Rahmat Abdullah)..
"Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu." (alm KH. Rahmat Abdullah)
Merendahlah,
Engkau kan seperti bintang-gemintang
Berkilau dipandang orang
Diatas
riak air dan sang bintang nun jauh tinggi

Janganlah seperti asap,

yang mengangkat diri tinggi dilangit
Padahal dirinya rendah-hina....

( KH. Rahmat Abdullah)