Selasa, 02 November 2010

Tips Pijat Perineum

Mendengar kata perineum, tidak sedikit ibu hamil yang masih merasa asing dengan istilah itu. Apalagi dengan pijat perineum. Sebenarnya apakah itu? Yuk kita kenali lebih jauh.
Apa itu pijat perineum?
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi). Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
Apa keuntungan pijat perineum?
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
• Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan
• Membantu ibu hamil lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)
• Membantu menyiapkan mental ibu hamil terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
• Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas perineum
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Kapan pijat perineum tidak dianjurkan?
Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi.
Bagaimana cara pijat perineum?
Ibu hamil sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu ke-34. Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum adalah :
• Cucilah tangan terlebih dahulu dan pastikan kuku tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh pasangan (suami)
• Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi semi-litotomi atau posisi ‘mengangkang’
• Pregnant Ladies dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum tersebut
• Ibu hamil dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore
• Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila Pregnant Ladies tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah tersebut sampai Pregnant Ladies merasakan sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat
• Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan tidak terlalu merasakan perih lagi
• Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih, ibu hamil dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang berkurang
• Ketika sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri
• Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau infeksi
Dalam waktu beberapa minggu, ibu hamil akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu hamil harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.
Sumber: www.lotusshiatsutherapy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar