Rabu, 18 Agustus 2010

jatuh cinta....

MENSIKAPI REALITAS.....
Bagaimana ketika perasaan cinta itu hadir.
Bukankah ia datang tanpa pernah diundang dan
dikehendaki?
Jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukanlah perkara
sederhana. Dalam konteks dakwah, jatuh cinta
adalah gerbang ekspansi pergerakan. Dalam
konteks pembinaan, jatuh cinta adalah naik
marhalah pembinaan. Dalam konteks keimanan,
jatuh cinta adalah bukti ketundukan kepada
sunnah Rosullulah saw dan jalan meraih ridho
Allah SWT.
kita pada Allah
Ketika aktivis dakwah jatuh cinta, maka tuntas
sudah urusan prioritas cinta. Jelas, Allah, Rosullah
dan jihad fii sabilillah adalah yang utama. Jika ia
ada dalam keadaan tersebut, maka berkahlah
perasaannya, berkahlah cintanya dan berkahlah
amal yang terwujud dalam cinta tersebut. Jika
jatuh cintanya tidak dalam kerangka tersebut,
maka cinta menjelma menjadi fitnah baginya,
fitnah bagi ummat, dan fitnah bagi dakwah.
Karenannya jatuh cinta bagi aktivis dakwah bukan
perkara sederhanaan.
Ketika Ikhwan mulai bergetar hatinya terhadap
akhwat dan demikian sebaliknya. Ketika itulah
cinta lain muncul dalam dirinya. Cinta inilah yang
akan kita bahas disini. Yaitu sebuah karunia dari
kelembutan hati dan perasaan manusia. Suatu
karunia Allah yang membutuhkan bingkai yg jelas.
Sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang
kemudian menjadi hamba yang tersesat. Bagi
aktivis dakwah, cinta lawan jenis adalah perasaan
yang lahir dari tuntutan fitrah, tidak lepas dari
kerangka pembinaan dan dakwah. Suatu perasaan
produktif yang dengan indah dikemukakan oleh
ibunda kartini, akan lebih banyak lagi yang
dapat saya kerjakan untuk bangsa ini, bila saya
ada disamping laki-laki yg cakap, lebih banyak
kata saya..daripada yang saya usahakan
sebagai perempuan yg berdiri sendiri..
Cinta memiliki 2 mata pedang. Satu sisinya adalah
rahmat dengan jaminan kesempurnaan agama dan
disisi lainnya adalah gerbang fitnah dan kehidupan
yg sengsara. Karenanya jatuh cinta membutuhkan
kesiapan dan persiapan. Bagi setiap aktivis
dakwah, bertanyalah dahulu kepada diri sendiri,
sudah siapkah jatuh cinta???jangan sampai kita
lupa, bahwa segala sesuatu yang melingkupi diri
kita, perkataan, perbuatan, maupun perasaan
adalah bagian dari deklarasi nilai diri sebagai
generasi dakwah. Sehingga umat selalu
mendapatkan satu hal dari apapun pentas
kehidupan kita, yaitu kemuliaan Islam dan
kemuliaan kita karena memuliakan Islam.
Setiap kita yang mengaku putra-putri Islam, setiap
kita yg berjanji dalam kafilah dakwah, setiap kita
yang mengikrarkan Allahu Ghoyatuna, maka jatuh
cinta dipandang sebagai jalan jihad yang
menghantarkan diri kepada cita-cita tertinggi,
syahid fi sabililah. Inilah perasaan yang istimewa.
Perasaan yang menempatkan kita satu tahap lebih
maju. Dengan perasaan ini, kita mengambil
jaminan kemuliaan yang ditetapkan Rosullulah.
Dengan perasaan ini kita memperluas ruang
dakwah kita. Dengan perasaan ini kita naik
marhalah dalam dakwah dan pembinaan.
Betapa Allah sangat memuliakan perasaan cinta
orang-orang beriman ini. Dengan cinta itu mereka
berpadu dalam dakwah. Dengan cinta itu mereka
saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan
cinta itu juga mereka menghiasi Bumi dan
kehidupan di atasnya. Dengan itu semua Allah
berkahi nikmat itu dengan lahirnya anak-anak
shaleh yang memberatkan Bumi dengan kalimat
Laa Illaha Ilallah. Inilah potret cinta yang sakinah,
mawaddh, warahmah.
jadi, sudah berani jatuh cinta??
wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar