Jumat, 16 Juli 2010

Saat anak tidak mau makan

Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah buat orangtua atau pengasuh anak. Keluhan tersebut sering dikeluhkan orang tua kepada dokter yang merawat anaknya. Kesulitan makan karena sering dan berlangsung lama sering dianggap biasa. Sehingga akhirnya timbul komplikasi dan gangguan tumbuh kembang lainnya pada anak. Salah satu keterlambatan penanganan masalah tersebut adalah pemberian vitamin tanpa mencari penyebabnya sehingga kesulitan makan tersebut terjadi berkepanjangan. Akhirnya orang tua berpindah-pindah dokter dan berganti-ganti vitamin tapi tampak anak kesulitan makannya tidak membaik. Sering juga terjadi bahwa kesulitan makan tersebut dianggap dan diobati sebagai infeksi tuberkulosis yang belum tentu benar diderita anak.

Gejala kesulitan makan pada anak
1. Kesulitan mengunyah, menghisap, menelan makanan atau hanya bisa makanan lunak atau cair,
2. Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di mulut anak,
3. Makan berlama-lama dan memainkan makanan,
4. Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau menutup mulut rapat
5. Memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan dari orangtua
6. Tidak menyukai banyak variasi makanan
7. Kebiasaan makan yang aneh dan ganjil.

PENYEBAB
Secara umum penyebab umum kesulitan makan pada anak dibedakan dalam 3 faktor,

HILANG NAFSU MAKAN
Pengaruh hilang atau berkurangnya nafsu makan tampaknya merupakan penyebab utama masalah kesulitan makan pada anak. Pengaruh nafsu makan ini bisa mulai dari yang ringan (berkurang nafsu makan) hingga berat (tidak ada nafsu makan). Tampilan gangguan yang ringan berupa minum susu botol sering sisa, waktu minum ASI berkurang (sebelumnya 20 menit menjadi 10 menit), makan sering sisa atau hanya sedikit atau mengeluarkan dan menyembur-nyemburkan makanan di mulut. Sedangkan gangguan yang lebih berat tampak anak menutup rapat mulutnya atau tidak mau makan dan minum sama sekali.
Berkurang atau hilangnya nafsu makan ini sering diakibatkan karena gangguan fungsi saluran cerna. Tanda dan gejala nya adalah :
1. Perut kembung,
2. Sering “cegukan”,
3. Sering buang angin,
4. Sering muntah atau seperti hendak muntah bila disuapin makan
5. Sering nyeri perut sesasaat, bersifat hilang timbul.
6. Sulit buang air besar (bila buang air besar ”ngeden”, tidak setiap hari buang air besar, atau sebaliknya buang air besar sering (>2 kali/perhari).
7. Warna dan bentuk tinja yang tidak lazim
8. Gangguan tidur malam
9. Lidah tampak kotor, berwarna putih serta air liur bertambah banyak atau mulut berbau

PROSES MAKAN DI MULUT
Tampilan klinis gangguan mengunyah adalah keterlambatan makanan kasar tidak bisa makan nasi tim saat usia 9 bulan, belum bisa makan nasi saat usia 1 tahun, tidak bisa makan daging sapi (empal) atau sayur berserat seperti kangkung. Bila anak sedang muntah dan akan terlihat tumpahannya terdapat bentukan nasi yang masih utuh. Hal ini menunjukkan bahwa proses mengunyah nasi tersebut tidak sempurna. Tetapi kemampuan untuk makan bahan makanan yang keras seperti krupuk atau biskuit tidak terganggu, karena hanya memerlukan beberapa kunyahan. Gangguan koordinasi motorik mulut ini juga mengakibatkani kejadian tergigit sendiri bagian bibir atau lidah secara tidak sengaja.
Kelainan lain yang berkaitan dengan koordinasi motorik mulut adalah keterlambatan bicara dan gangguan bicara (cedal, gagap, bicara terlalu cepat sehingga sulit dimengerti). Gangguan motorik proses makan ini biasanya disertai oleh gangguan keseimbangan dan motorik kasar lainnya.

PENGARUH PSIKOLOGIS
Meliputi gangguan sikap negatifisme, menarik perhatian, ketidak bahagian atau perasaan lain pada anak, kebiasaan rewel pada anak digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan yang sangat diinginkannya, sedang tertarik permainan atau benda lainya, meniru pola makan orang tua atau saudaranya reaksi anak yang manja.
Beberapa aspek psikologis dalam hubungan keluarga, baik antara anak dengan orang tua, antara ayah dan ibu atau hubungan antara anggota keluarga lainnya dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak
Sikap orang tua dalam hubungannya dengan anak sangat menentukan untuk terjadinya gangguan psikologis yang dapat mengakibatkan gangguan makan. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah :
1. Perlindungan dan perhatian berlebihan pada anak.
2. Orang tua yang pemarah, stress dan tegang terus menerus
3. Kurangnya kasih sayang baik secara kualitas dan kuantitas
4. Kurangnya pengertian dan pemahaman orang tua terhadap kondisi psikologis anak.
5. Hubungan antara orang tua yang tidak harmonis, sering ada pertengkaran dan permusuhan.


Pemberian suplemen vitamin atau obat tertentu sering diberikan pada kasus kesulitan makan pada anak. Tindakan ini bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, bila tidak disertai dengan mencari penyebabnya. Kadangkala pemberian vitamin atau obat-obatan justru menutupi penyebab gangguan tersebut, kalau penyebabnya tidak tertangani tuntas maka keluhan tersebut terus berulang.

Beberapa langkah yang dilakukan pada penatalaksanaan kesulitan makan pada anak yang harus dilakukan adalah :
1. Pastikan apakah betul anak mengalami kesulitan makan Cari penyebab kesulitan makanan pada anak.
2. Identifikasi adakah komplikasi yang terjadi,
3. Pemberian pengobatan terhadap penyebab
4. Bila penyebabnya gangguan saluran cerna (seperti alergi, intoleransi atau coeliac), hindari makanan tertentu yang menjadi penyebab gangguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar